Saturday, May 7, 2011

Tentang buku Senyumlah


Banyak manusia yang tidak menyukai problem dan kesusahan dalam hidup, sehingga saat mendapat problem ia mengeluh. Jika masalah yang dihadapinya terlalu besar, maka ia menjadi putus asa dan ada juga yang sampai memutuskan bunuh diri karenanya. Ia mengira dengan bunuh diri masalahnya akan selesai. Padahal keputusannya itu justru akan membuat masalahnya lebih besar lagi di kehidupan setelah mati.

Mengapa harus membenci kesusahan, sementara ia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup? Mengapa harus berputus asa saat mengalami kesusahan hidup, sementara kemudahan yang Allah janjikan sebagai jalan keluarnya lebih banyak? Hamka di dalam tafsirnya (Tafsir al-Azhar, Surat al-Insyirah) menjelaskan bahwa kata ’usri (kesulitan) pada surat tersebut berada di antara dua kata yusran (kemudahan). ”’usri ... yang tercantum di ayat 6 adalah terjepit di antara dua yusran, sebab itu maka ’usri tidak akan menang. Akhirnya dia mesti kalah juga.”

Buku ini ingin membuat pembaca tersenyum dan gembira, walaupun ada problem dan kesusahan yang sedang dihadapi. Ia ingin pembaca memahami permasalahan hidup dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya dengan baik.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta dilengkapi dengan banyak kisah, tabel, serta bagan atau diagram yang akan memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Saat menyelesaikan buku ini, mudah-mudahan pandangan pembaca terhadap problem dan kesusahan hidup berubah sepenuhnya. Demikian pula, dada akan menjadi lapang, beban terasa ringan, dan bibir lebih mudah tersenyum saat menghadapi masalah.

No comments:

Post a Comment