Saturday, September 29, 2012

Cuba untuk senyum

Ada dua perkara yang perlu dibezakan:
1) Masalah
2) Tindak balas terhadap masalah

Semestinya yang pertama tersebut, kita tidak mampu mengubah mahupun menahan masalah daripada terjadi kerna itu memang sudah ditakdirkan. Misalnya kemalangan/kematiaan orang yang disayangi. Mana mungkin kita mampu menahan perkara itu dari terjadi kerana itu sudah ditentukanNya. Namun, perkara yang kedua yang lebih penting dan utama iaitu bagaimana kita bertindak balas dengan masalah tersebut. Yang pertama sememangnya di luar kawalan kita tetapi yang kedua kita mampu memilih dan mengawal tindak balas yang mana yang sepatutnya. Bertindak balas positif atau bertindak balas negative? Tindak balas ini merupakan tanggungjawab kita sepenuhnya samada untuk melayan masalah dengan kesedihan berlebihan, kemarahan dan sehingga membawa putus asa atau bersabar. Apa yang dikatakan bersabar ialah tidak mengeluh dengan kesusahan yang dihadapi dan dia akan bisa menahan diri dari kesediahan yang berlebihan, kemarahan dan dendam, rasa tidak puas hati sehingga membawa kepada sikap yang berputus asa. Sesungguhnya sabar itu lawan kepada sikap negative yang mempu mengurangkan tekanan dan beban dari pemasalah hidup dan meneutralkan keaadaan negative masalah.

~jadi sebenarnya, walau besar mana pemasalahan hidup kita, tanggungjawab kita untuk memandang ia sebagai sesuatu yang indah atau beban derita. Kita boleh memilih untuk bahagia kan? Tersenyumlah(^_^)
~kadang memang senang untuk berbicara tapi payahnya untuk melakukan. Tapi tak salah untuk cuba menjadi positif. Cuba menukar sudut pandang kita kepada pemasalahan.
~kita boleh memilih untuk hidup bahagia. maka, SENYUMLAH wahai diri (^_^)


*diinspirasikan dari buku 'Senyumlah' tulisan Syed Alwi Alatas.

by: ms. ck

http://wannursakinahdin.blogspot.com/2012/09/cuba-untuk-senyum.html

Thursday, September 27, 2012

Dokter dan pesakit


Seorang pesakit mengeluh pada dokter, “Saya menderita sakit putus asa setiap kali terjangkit musibah.”

Dokter menuliskan resep untuknya: “Sabar – terus telan pada menit pertama terkena jangkitan musibah!”

Pesakit berikutnya masuk. “Saya merasa sangat tidak sehat, tapi semua dokter mengatakan kesehatan saya baik-baik saja.”

Dokter memberikan resep untuknya: “Syukur – tiga kali sehari. Konsumsi perlahan dan biarkan meresap dalam tubuh dan pikiran.”

Thursday, September 13, 2012

Tersembunyi, tetapi ada dan sangat penting

Alwi Alatas

Kita semua pernah mendengar perkataan ruh atau roh. Tetapi mungkin tidak banyak mengetahui tentangnya, karena kita memang tak diberi pengetahuan yang mendalam tentang hal ini. Seperti yang dikatakan di dalam al-Qur’an: Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" (QS 17: 85). Walaupun sedikit yang diketahui tentangnya, bukan berarti ia tidak penting.

Saat berkunjung ke Pekanbaru, Riau, di bulan Ramadhan lalu, saya mendengar sebuah ceramah yang sangat bagus tentang ruh dari Dr. Mustafa Umar, seorang ulama muda yang biasa mengisi taklim di Pekanbaru dan juga di Malaysia. Beliau menjelaskan bahwa setiap kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari huruf ra’, waw, dan ha mengandung makna ‘yang tak nampak’, ‘tersembunyi’, tetapi ‘ada dan keberadaannya sangat penting dan menentukan’.

Kata riih (angin), misalnya, terdiri dari ketiga huruf ini: ra’, waw, dan ha. Angin merupakan sesuatu yang tak nampak, tetapi ia ada dan keberadaannya penting. Ia membantu kehidupan manusia dalam banyak hal, walaupun kadang-kadang juga dapat menimbulkan kerusakan. Ia tak kelihatan, tetapi keberadaannya menentukan. Demikian juga dengan kata ruh yang juga terdiri dari ketiga huruf tersebut. Ruh tak nampak, tersembunyi, tetapi ada dan sangat penting. Manusia tak boleh hidup tanpa ruh. Posisi ruh bagi manusia bahkan lebih penting daripada jasad.

Selain itu masih ada lagi contoh yang lain. Jika mendapat musibah, kita dilarang berputus asa dari rahmat Allah, karena “sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS 12: 87). Nah, kata ‘rahmat’ pada ayat di atas (rawhillah) ternyata juga menggunakan ketiga huruf ini: ra’, waw, dan ha. Berarti ia tak nampak; ia tersembunyi. Walaupun begitu, ia ada dan keberadaannya sangat penting.

Ketika kita mendapat musibah dan kesusahan, serta hampir berputus asa karena tidak melihat jalan keluar, kita perlu ingat dengan makna ini. Jalan keluar itu memang tak nampak, rahmat dan pertolongan Allah itu memang tersembunyi dari pandangan, sehingga membuat sebagian manusia cenderung berputus asa. Tetapi sebenarnya ia ada. Bukan hanya ada, keberadaannya juga sangat penting dan menentukan. Ia akan muncul pada waktunya dan memberi keselamatan. Kalau kita tidak melihatnya pada saat ini, bukan berarti ia tak ada. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk berputus asa jika kita benar-benar beriman.

Ini adalah sebuah makna yang indah. Bukankah begitu? Hal ini juga mengisyaratkan bahwa semua masalah tentu ada jalan keluarnya. Jalan keluar itu tersembunyi, tetapi ia ada dan akan menjadi faktor penting yang dapat mengubah keadaan kita dari kesusahan kepada kemudahan dan keberhasilan. Insya Allah.

Kuala Lumpur,
26 Syawal 1433 H/ 13 September 2012

http://www.facebook.com/pages/Senyumlah-Apa-pun-masalahmu-Ia-pasti-akan-berlalu/116783405069645

http://www.facebook.com/MudahkanJanganSusahkan

Monday, September 10, 2012

KESENANGAN vs KESUSAHAN

assalamualaikum wbt....

Siapa yang tidak pernah menghadapi kesusahan?? Bohonglah sekiranya anda tidak pernah menghadapi kesusahan, setiap orang yang lahir ke bumi ini akan menghadapi kesusahan, sama ada kesusahan dari segi fizikal, emosi, persekitaran dan sebagainya.

Sebenarnya setiap kesusahan ada kesenangan, Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni juga ada berkata “setiap kesulitan pasti ada kemudahan” di dalam buku “la tahzan”,karya best seller beliau, saya pasti ramai yang sudah mengkhatamnya. Dalam kesusahan yang kita hadapi membuatkan kita matang dalam melaksanakan sesuatu, malah dengan adanya kesusahan kita dapat pelajari dari pengalaman. Setiap orang yang pernah mengalami kesusahan tidak akan mahu mengalaminya untuk kali yang kedua, oleh itu, pengalaman seseorang akan mengingatkan dia agar berhati-hati dalam membuat sesuatu perkara.

Sebelum kita menghadapi kesenangan kita harus tempuh kesusahan, dalam waktu yang sama kita juga harus berfikiran positif terhadap apa jua masalah yang kita hadapi ketika itu. Seandainya seseorang yang menghadapi kesusahan atau kesulitan dan tidak bersikap optimis akan mengambil jalan singkat yang boleh menggandakan masalah yang dimiliki sebelumnya. Oleh itu,pentingnya kita untuk berfikiran positif dalam menghadapi kesusahan.

Dalam buku “senyumlah”, karya Syed Alwi AlAtas ada menerangkan tentang kebaikan yang perlu diambil dalam menghadapi apa jua masalah hidup, antaranya masalah atau kesusahan dapat menjadikan manusia kuat dan cekap, masalah membantu kita belajar, masalah menjadikan kita lebih bersungguh-sungguh, masalah dapat membuatkan fikiran kita lebih tajam dan sebagainya.(huraiannya boleh dilihat dalam buku tersebut,pada halaman 98 bab 3)

Kehidupan tanpa kesusahan tidak akan ada cabarannya,seperti peribahasa Afrika “smooth seas do not make skillful sailors”, kita memerlukan cabaran dalam kehidupan barulah hidup kita akan lebih bererti kerana semakin banyak cabaran atau masalah yang kita hadapi maka lebih kuat pertahanan diri yang kita miliki.

Apabila kita sering menempuh kesusahan, kita akan berasa betapa nikmatnya kesenangan yang bakal di peroleh di akhirnya nanti. Saya juga banyak belajar dan banyak mengutip ilmu dari buku-buku yang saya baca, bahawa kesusahan yang kita tempuhi akan lebih nikmatnya di akhirnya nanti. Saya juga salah seorang yang tidak tahan atau tidak “betah” dalam menghadapi kesusahan, adakalanya saya akan merungut dan mengeluh tapi saya berbalik pada fitrah bahawa kita adalah hamba dan kita layak untuk diuji oleh-NYA, Allah memberi kita akal dan fikiran untuk kita berfikir, jadi gunakan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saya pernah membaca salah satu tulisan bahawa “kesenangan dan kebahagian hanya akan diperoleh di syurga”.

Konklusinya, dalam setiap masalah yang kita hadapi akan berakhir dengan kesenangan yang banyak. Seperti kata-kata seorang sahabat kepada saya “biar susah perit itu banyak,kerana nikmat yang sedikit itu beri kepuasan yang banyak”. Saya mengakuinya dan memahaminya saat saya menghadapinya.

Moga saya dan anda sama-sama menghadapi kesusahan dengan berfikiran optimis dan yakin dengan apa yang Allah beri kepada kita. insyaAllah. Andai ada salah silap dalam penulisan saya kali ini saya memohon sejuta kemaafan, saya berharap agar anda dapat menegur kesilapan saya, moga ia akan menjadi lebih berharga pabila ilmu yang kita miliki ini kita kongsi bersama, bak kata pepatah Inggeris “sharing is caring”. J Assalamualaikum wbt.


*ilham tulisan diatas saya peroleh dari bacaan saya dari buku-buku seperti ‘seyumlah’ dan ‘la tahzan’ serta dari pengalaman saya sendiri, moga ia membawa manfaat kepada kita semua,insyaAllah!*


~Imanurain-7:53am,200512~

http://imanurain.blogspot.com/2012/05/kesenangan-vs-kesusahan.html

Wednesday, September 5, 2012

Carilah Senyuman Agar Kesusahan Menghilang

Senyumlah agar kesusahan pergi meninggalkan kita, atau dampingilah orang yang banyak tersenyum, kerana senyuman dan kebahagiaan itu boleh menular.

Sebuah kajian menyebutkan bahawa senyuman itu boleh menular kepada orang lain. Sewaktu melihat orang di sekitar kita tersenyum, maka otot-otot/saraf-saraf pada wajah dan sekitar bibir kita akan turut memberikan respons terhadap senyuman juga.

Sewaktu melihat senyuman di wajah orang lain, kita akan menangkap kebahagiaan yang ada pada mereka. Senyuman dan kebahagiaan itu boleh mendorong kita untuk berasa lebih bahagia, atau setidak-tidaknya ia akan menghilangkan sebahagian daripada perasaan susah yang ada dalam diri kita.
[Syed Alwi Alatas, 2012:133]

Posted by ~nik syateer~ at 10:13

http://syateergroups.blogspot.com/2012/07/carilah-senyuman-agar-kesusahan.html

KESENANGAN vs KESUSAHAN

assalamualaikum wbt....v

Siapa yang tidak pernah menghadapi kesusahan?? Bohonglah sekiranya anda tidak pernah menghadapi kesusahan, setiap orang yang lahir ke bumi ini akan menghadapi kesusahan, sama ada kesusahan dari segi fizikal, emosi, persekitaran dan sebagainya.

Sebenarnya setiap kesusahan ada kesenangan, Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni juga ada berkata “setiap kesulitan pasti ada kemudahan” di dalam buku “la tahzan”,karya best seller beliau, saya pasti ramai yang sudah mengkhatamnya. Dalam kesusahan yang kita hadapi membuatkan kita matang dalam melaksanakan sesuatu, malah dengan adanya kesusahan kita dapat pelajari dari pengalaman. Setiap orang yang pernah mengalami kesusahan tidak akan mahu mengalaminya untuk kali yang kedua, oleh itu, pengalaman seseorang akan mengingatkan dia agar berhati-hati dalam membuat sesuatu perkara.

Sebelum kita menghadapi kesenangan kita harus tempuh kesusahan, dalam waktu yang sama kita juga harus berfikiran positif terhadap apa jua masalah yang kita hadapi ketika itu. Seandainya seseorang yang menghadapi kesusahan atau kesulitan dan tidak bersikap optimis akan mengambil jalan singkat yang boleh menggandakan masalah yang dimiliki sebelumnya. Oleh itu,pentingnya kita untuk berfikiran positif dalam menghadapi kesusahan.

Dalam buku “senyumlah”, karya Syed Alwi AlAtas ada menerangkan tentang kebaikan yang perlu diambil dalam menghadapi apa jua masalah hidup, antaranya masalah atau kesusahan dapat menjadikan manusia kuat dan cekap, masalah membantu kita belajar, masalah menjadikan kita lebih bersungguh-sungguh, masalah dapat membuatkan fikiran kita lebih tajam dan sebagainya.(huraiannya boleh dilihat dalam buku tersebut,pada halaman 98 bab 3)

Kehidupan tanpa kesusahan tidak akan ada cabarannya,seperti peribahasa Afrika “smooth seas do not make skillful sailors”, kita memerlukan cabaran dalam kehidupan barulah hidup kita akan lebih bererti kerana semakin banyak cabaran atau masalah yang kita hadapi maka lebih kuat pertahanan diri yang kita miliki.

Apabila kita sering menempuh kesusahan, kita akan berasa betapa nikmatnya kesenangan yang bakal di peroleh di akhirnya nanti. Saya juga banyak belajar dan banyak mengutip ilmu dari buku-buku yang saya baca, bahawa kesusahan yang kita tempuhi akan lebih nikmatnya di akhirnya nanti. Saya juga salah seorang yang tidak tahan atau tidak “betah” dalam menghadapi kesusahan, adakalanya saya akan merungut dan mengeluh tapi saya berbalik pada fitrah bahawa kita adalah hamba dan kita layak untuk diuji oleh-NYA, Allah memberi kita akal dan fikiran untuk kita berfikir, jadi gunakan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saya pernah membaca salah satu tulisan bahawa “kesenangan dan kebahagian hanya akan diperoleh di syurga”.

Konklusinya, dalam setiap masalah yang kita hadapi akan berakhir dengan kesenangan yang banyak. Seperti kata-kata seorang sahabat kepada saya “biar susah perit itu banyak,kerana nikmat yang sedikit itu beri kepuasan yang banyak”. Saya mengakuinya dan memahaminya saat saya menghadapinya.

Moga saya dan anda sama-sama menghadapi kesusahan dengan berfikiran optimis dan yakin dengan apa yang Allah beri kepada kita. insyaAllah. Andai ada salah silap dalam penulisan saya kali ini saya memohon sejuta kemaafan, saya berharap agar anda dapat menegur kesilapan saya, moga ia akan menjadi lebih berharga pabila ilmu yang kita miliki ini kita kongsi bersama, bak kata pepatah Inggeris “sharing is caring”. J Assalamualaikum wbt.


*ilham tulisan diatas saya peroleh dari bacaan saya dari buku-buku seperti ‘seyumlah’ dan ‘la tahzan’ serta dari pengalaman saya sendiri, moga ia membawa manfaat kepada kita semua,insyaAllah!*


~Imanurain-7:53am,200512~

http://imanurain.blogspot.com/2012/05/kesenangan-vs-kesusahan.html
http://idahyusuf.blogspot.com/2012/06/warkah-seorang-yang-mahu-berubah.html

Sayonara

Salam 1 Malaysia...

*Ewahhh!!Semangat kenegaraan giteww...~ Eh!!Harussslaaaaaa.....~**
Baiklah, setelah sekian lama menyepikan diri dan menyawangkan lagi laman sesawang ini maka barulah aku punyai masa untuk menyinggah sebentar. Al-maklumlah kehidupan seorang pelajar agak sibuk juga. Bukan orang yang bekerjaya sahaja okeyyy~

Anyway, this is my last semester as a university student. Yayyyy!!!! I will done all my student life and start a new life as a carrier women..!!*ouuchhh~ perasan dah besar sangat pulak!!
But, at the same time its a time to say Sayonara to all my friends and my lovely life there. It will be a best memory for me. Even a lot of pain inside but I’m still felt it was the best.

Teman-teman seperjuangan yang senantiasa ada dikala sukar, duka, manis, dan bahagia. Aku memang tidak punyai ramai rakan. Kerna mungkin aku yang terlalu berhati-hati dan sukar mempercayai insan lain dimuka bumi ini. Pengalaman lampau banyak mengajar aku tentang erti kepercayaan dan kejujuran. Pada pandangan aku, bilangan rakan-rakan yang kita miliki bukanlah ukuran. Tetapi yang lebih penting adalah kualiti rakan-rakan yang akan berada disamping kita.

Rakan-rakan:
Adakah sekadar tempat melepas rasa kesunyian?
Adakah sekadar pelampias kedesakan?
Atau adakah sekadar mempergunakan?

Nilai sendiri dimana nilai kita sebagai rakan pada rakan kita.
Rakan-rakan yang aku miliki bukanlah sekadar untuk aku lepaskan rasa, mahupun sekadar mengisi kekosongan. Cuma kadangkala aku akan rasa terpinggir tatkala masing-masing punyai teman istimewa dan rakan lain yang mungkin lebih memahami isi hati dan kehendak mereka.
Sungguhpun begitu aku masih rasa bersyukur dan sayangkan rakan-rakan disekeliling aku. Aku amat menghargai kehadiran mereka sungguhpun aku tak tahu adakah aku berharga disamping mereka.

Kita takkan mampu untuk memuaskan hati tiap orang yang kita kenali dan sayangi. Namun, aku lakukan sehabis baik dan semampu aku untuk menghargai kehadiran mereka. Mungkin ada yang berfikir aku seolah-olah tamak dengan kasih sayang. Mungkin jua benar, namun kita takkan pernah terfikir bagaimana andai kasih sayang yang amat bernilai dari hidup kita ditarik balik. Dan kita sendiri takkan tahu apakah yang akan kita lakukan kelak.

Adakah sikap kita akan berubah?
Adakah perasaan dalaman kita akan mengubah?
Dan adakah kita akan menjadi lebih sensitif atau hilang perasaan?

Setiap orang didunia ini dilahirkan dengan jalan cerita dan nasib yang berbeda. Mungkin kita lupa tentang perkara sebegitu. Sungguhpun begitu, terpulang pada kekuatan, ketabahan, dan kecekalan individu itu dalam menyusuri liku dan onak laluannya. Memang hidup ini takkan seindah yang kita impikan. Namun, kita harus berusaha untuk mengindahkan sendiri kehidupan ini.

Sahabat ku pernah menghadiahkan sebuah buku yang sangat berharga dan bermakna untuk aku jadikan motivasi diri.

Buku yang bertajuk “Senyumlah” karya Syed Alwi Al-Atas. Senyuman penawar segala kedukaan dan penawar kesakitan hati. Apa jua yang berlaku, senyumlah walaupun ianya pahit untuk kita telan. Senyumlah walau kita disakiti, walau kita dikhianati, walau kita dizalimi.

Kerna Allah Maha Mengetahui apa yang berlaku. Dugaan yang Dia berikan adalah sebagai ukuran keimanan kita terhadapNya. Percaya dan beriman dengan balasan dan janji Allah. Setiap yang berlaku itu karma. Andai hari ini kita disakiti, dikhianati, ditinggalkan, ditipu atau sebagainya pasti suatu hari nanti akan ada ganjaran buat kita.

Janganlah kita mengeluh atau menyalahkan takdir dengan apa yang berlaku.
Kerna itu, aku senantiasa tersenyum walau apa yang berlaku.
Walau rakan-rakan melupakan aku.
Walau begitu banyak dugaan dan cabaran yang aku terima.
Kerna aku hanya punyai senyuman sebagai penawar. Sungguh senyuman ku tak semanis wanita tercantik didunia, namun senyuman ku ikhlas seindah kesempunaan ciptaan Ilahi.

http://grayshienda.blogspot.com/?zx=d60c4b215d5c7f5a

Dirindui dan merindui..

Bismillah..wassalamuaalaikum wbt..
pagi yang dingin dengan kesejukan hujan membuat tido lebih lena dan mati..(tido mati)alhamdulillah!!masih diberi kesempatan waktu untuk bertaubat dan bermuhasabah.t_t sob..sob..

" Your pain is breaking of the shell that encloses your understanding.(Khalil Gibran.The Propet)"

Bagi siapa yang sudah membeli buku 'Senyumlah' karya Syed Alwi AlAtas pastinya sudah tahu kan tentang apa yang mahu dibicarakan kan?


Orait.


Saya pun baru membacanya setengah buku.jadi belum khatam lagilah..kalau dilihat bab 1 buku ni dia ceritakan pasal bagaimana CARA KITA MELIHAT MASALAH.setiap dari kita melihat masalah dengan cara masing-masing.setiap individu berlainan..Maha Suci Allah..setiap di muka bumi ini, dari bejuta-juta manusia, padanya ada masalah yang berlainan.yang pastinya kita sebagai orang Islam dan muslim perlu melihat masalah dengan berfikiran yang positive.iaitu husnu zhon dengan Allah.


Sebab ape??


Cuba bayangkan,agak-agak amalan kita solat yang belum tentu khusyuk, puasa yang celap celup,semua tu cukup untuk kita masuk syurga?jadi,Allah yang Maha Pemurah kepada hamba-hambaNya menguji kita dengan datangkan masalah.mengajar kita untuk bersabar,memberi kita ganjaran dan pahala extra untuk kita sebagai markah tambahan kelak.kita manusia, Na.Sa,Ya.ye maksudnya pelupa!kita ni bila senang memang tak hingat dah pada Pencipta kita.padahal bila susah baru nak beriya-iye.tapi perasan tak bila kita beriya-iya menangis.mengadu,meratap di tikar sejadah..itulah usaha yang Allah ingin lihat dari kita sebagai hamba.cuba kita takda masalah rase-rase kita nak ke menangis saja2..teringat pada Dia.Alhamdulillah jika kita sentiasa ingat pada Dia.


Tapi cuba kita renungkan semula..


Allah Maha Pengasih.sayangkan hamba-hambaNya.tarbiyyah dari Allah lebih bereerti berbanding ujian kita di atas kertas.latihan Allah memberi kita lebih kuat dan bersedia untuk masa- masa akan datang.memang susah untuk terima sesuatu yang membuatkan kita kecewa,sedih.tapi segalanya Allah berikan untuk kita kembalikan perasaan itu pada DIA..curahkan perasaan pada DIA.seseungguhnya ALLAH merindui suara kita.merindui tangisan kita.merindui rintihan kita.apabila kita mula berjauhan dari DIA,DIA mula merindui kita dengan memberi kita ujian.supaya kita terjaga dari tidur dunia.


Bangunlah diri.bangunlah hati dan jiwa-jiwa yang merindui DIA.


Rohani kita lemah,tubuh kita lemah apabila mula berjauhan dari DIA,kerana kekuatan adalah dari DIA.maka.ingatlah apabila adanya ujian dan masalah..itulah peluang untuk kita tebus kembali dosa-dosa kita.dan paling utama kerana ALLAH merindui kita.


waallahua'lam..


Posted by Jauhar Asfar at 9:23 PM

http://metaforaduniawi.blogspot.com/

SENYUMLAH-Azida

SENYUMLAH
SYED ALWI ALATAS
GALERI ILMU SDN BHD


Ramai membenci masalah hidup. Masalah merupakan suatu keadaan yang memerlukan perhatian dan perlu dihadapi atau diselesaikan. Kadang-kadang ia merupakan sesuatu yang susah untuk dihadapi dan difahami. Banyak orang menjadi tertekan saat menghadapi permasalahan. Namun ia tetap hadir dalam kehidupan kita.

Emosi adalah kesan secara automatik yang muncul setiap kali manusia menghadapi masalah. Kadang-kadang emosi ini muncul sebelum kita sempat menyedarinya. Emosi perlu dikendali kerana boleh mempengaruhi kesihatan atau lebih buruk lagi boleh mendorong seseorang melakukan tindakan yang berbahaya pada diri sendiri. Setiap permasalahan hidup biasanya mengakibatnya munculnya emosi tertentu. Semua yang berlaku dalam hidup kita ada hikmahnya. Terima sahaja dengan senyuman dan cuba belajar sesuatu daripadanya.

Masalah adalah sesuatu yang bersifat relatif di mana tahap kesusahannya bergantung kepada persepsi dan pandangan seseorang terhadap masalah tersebut. Masalah juga bersifat subjektif di mana penilaian sesuatu masalah adalah dipengaruhi oleh cara bertindak balas, persepsi dan juga faktor kekuatan dalaman seseorang. Persepsi merupakan sebuah kapasiti unik yang haya dimiliki oleh manusia. Persepsi membuatkan seseorang melihat gelas yang separuh berisi air sebagai ‘setengah penuh’ atau ‘setengah kosong’; dan melihat telur separuh masak sebagai ‘setengah masak’ atau ‘setengah mentah’. Persepi merupakan elemen penting yang mempengaruhi penilaian seseorang terhadap ringan atau beratnya sesuatu masalah atau musibah.

Masalah hampir pasti akan mengubah hidup kita. Hanya sikap dan tindak balas yang berupaya memberi bentuk yang indah pada kehidupan itu.

Posted by Azida at 12:16 AM

http://jeeda-lovenpassion.blogspot.com/2012/08/senyumlah.html